Malu

Pernah nggak sih ngerasain malu? Pasti pernah lah ya. Perasaan yang tidak mudah untuk dilalui tapi terjadi begitu aja. Perasaan ini tu biasanya muncul tiba-tiba, unexpected gitu. Beberapa orang menurutku punya standar malu beda-beda. Jelas dong. Ada yang gampang banget malu, ada yang sangat sulit ditebak malunya bisa karena apa karena kayak udah nggak punya malu. Tapi ada juga yang bahkan mungkin mau ngomong sama individu lain aja sampe pingsan.

Well, itu cuma prolog aja sih. I will give the definition of "malu" from my own point of view. Aku bukan seseorang yang suka show off kehidupanku, pencapaianku, atau bahkan hal apa pun terkait duniaku. Tapi harus aku akui, aku punya rasa malu juga as a human being. Bicara di depan umum dengan diberi kebebasan mengutarakan opini atau argumenku itu tidak menggangguku. Tapi biasanya aku cenderung lebih memilih diam kalau memang nggak diminta memberikan opini atau argumen.

Beberapa orang menyebutku sebagai individu yang "defensive". Definisi ini diberikan karena aku cenderung selalu memberikan feed back setiap diberi argumen dari argumen yang ku kasih haha. Ugly truth. Watak yang susah diobatin.

Salah satu hal yang membuatku malu semalu-malunya, adalah menegur atau menyampaikan kekuranganku di muka umum. Sebutan lainnya mungkin mengkritik gitu ya. Jadi, ini tu nggak disampaikan empat mata gitu. Jujur menurutku itu sangat mempermalukan sekali sih. Aku paling menghindari sekali untuk menegur atau menyampaikan kekurangan orang lain di depan umum (tidak dengan pembicaraan empat mata).

Kekurangan itu salah satu privasi seseorang. Kalaupun dia memutuskan buat nggak menutupi kekurangannya, tapi nggak bisa di-sama-ratakan ke orang lain. Kadang-kadang malah bisa menjadi suatu hal yang sangat sensitif untuk dibicarakan, diutarakan, bahkan sampe yang dikomentari aja bisa yang melukai parah.

Salah satu hal ini juga aku hindarin supaya aku nggak bikin orang lain malu atau merasa dipermalukan. Sesulit itu kadang buat tau orang malu atau nggak dengan yang kita lakukan ke dia, karena kita hanya bisa mengendalikan mindset kita sendiri, bukan mindset orang lain.

Ini luas sih, ini bukan sesuatu yang bisa menjadi pegangan, tapi ini cuma pemikiran sekelebat aja yang di pikiranku buat melatih menjadi seseorang yang considerate terhadap orang lain. Gimana menurutmu?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Winnie The Pooh and Friend Friendship

Petuah Ibu #1